adalah suatu kondisi yang umum terjadi dan dapat terjadi pada siapa saja.

terbentuk ketika zat-zat tertentu yang terkandung dalam urine mengkristal dan menyatu bersama, membentuk massa padat yang disebut .

Ukuran dapat bervariasi dari seukuran butiran pasir hingga sebesar bola golf.

Meskipun biasanya tidak mengancam jiwa, namun gejala yang ditimbulkannya dapat sangat menyakitkan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan dan pencegahan dari .

Penyebab pasti dari pembentukan tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami , di antaranya adalah:

Dehidrasi

Kurang minum air dapat menyebabkan urine terkonsentrasi dan mempermudah pembentukan .

Diet

Makanan yang tinggi kalsium, garam, protein hewani, oksalat dan fruktosa dapat meningkatkan risiko pembentukan .

Obesitas

Orang yang kelebihan berat badan lebih rentan terhadap pembentukan .

Riwayat

Jika ada anggota yang memiliki riwayat , risiko seseorang mengalami juga meningkat.

Gangguan

Beberapa kondisi , seperti penyakit ginjal, hiperparatiroidisme, dan asam urat tinggi, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena .

Gejala

Gejala dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi . Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

  1. Nyeri panggul atau perut bagian bawah yang tajam dan kadang-kadang terasa seperti tusukan.
  2. Mual dan muntah
  3. Demam dan menggigil, terutama jika ada infeksi terkait .
  4. Nyeri saat buang air kecil.
  5. Urine berwarna gelap atau berbau tidak sedap.
  6. Sulit buang air kecil atau harus buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  7. Sulit buang air kecil atau harus buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Diagnosis

Jika seseorang mengalami gejala yang mencurigakan , dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes diagnostik.

Tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis antara lain:

  1. Tes urine: Tes urine dapat membantu dokter mengidentifikasi adanya infeksi atau darah dalam urine.
  2. Analisis batu ginjal: Dokter dapat meminta seseorang mengumpulkan batu ginjal yang telah dikeluarkan untuk dianalisis dan menentukan jenis batu ginjal apa yang terbentuk
  3. Pencitraan: Tes pencitraan seperti CT scan, sinar-X atau ultrasonografi dapat membantu dokter melihat ukuran dan lokasi batu ginjal.
  4. Darah dan urin tes: Tes darah dan urin dapat membantu dokter mengevaluasi fungsi ginjal dan mencari tanda-tanda infeksi atau gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal.